|
Sketsa Oleh Carolina Ratri a.k.a RedCarra |
Hampir
sore. Perempatan Milano kian ramai dengan para pekerja yang tergesa pulang.
Orang-orang turun dari angkutan kota, berdiri sejenak sembari mengusap-usap
henponnya. Sejurus kemudian, mereka sudah dijemput. Mungkin pasangannya atau mungkin
juga ojek online.
Sejak
pagi, Eros belum mendapat satu pun penumpang. Di pojok perempatan, ia menatap
kosong jalanan yang ramai. Anak sulungnya butuh uang untuk melunasi SPP sebagai
syarat ikut ujian, susu untuk anak bungsunya juga habis, dan istrinya sudah
ngomel terus dari kemarin.
“Bang,
antar ke Kampung Turin, ya.”
Seorang
perempuan tua, dengan dandanan agak menor. Gelang, kalung, dan cincin emas
terlihat berkilau di antara keriput tubuhnya.
“Oke,
Nyonya.”
Sepanjang
perjalanan, terjadi pertempuran hebat antara suara hati dan pikiran Eros.
Satunya memberi ide untuk menjambret
semua perhiasan dan tas penumpangnya, sedang suara hatinya bersikeras
menolak.
“Mampir
ke minimarket depan ya, Bang.”
Saat
Nyonya Tua masuk ke dalam minimarket, Eros melepas helm dan kedua telinganya.
“Persetan
dengan suara hati!”
--- Tamat ---
Meja Masoka/14 Juni 2016/13.45 WIB
Untuk Pesta Fiksi 04