“Emang
kamu bisa?”
“Menulis
cerita lebih dari 140 karakter, bisa?”
“Membuat
ledakan cerita, bisa?”
Kuambil
sebuah bolpoin dan buku kecil. Suara-suara itu masih saja bergetar, di kepala,
telinga, pundak, lutut, kaki, bahkan di gelas kopi. “Kampret!” batinku.
Bingung,
harus kumulai seperti apa cerita ini.
Kugaruk
kepala, siapa tahu ada ide yang tergali.
5
menit, 10 menit, hingga 30 menit tak ada yang kudapat selain debu yang menempel
di kulit kepalaku, “cih!”
Satu
kata, dua, hingga berpuluh kata mulai tertulis.
“Uhuk..
uhuk..”
Ruanganku
dipenuhi asap, menebal dan makin menebal.
Lembar
demi lembar bukuku terbakar, habis.
Kemauanku
untuk menulis cerita terlalu membara.
--- tamat ---
meja masoka/23 maret 2015/13.28 wib
100 kata
Hahahhaha. Bangke. Apik.
BalasHapusWah dipuji sama senior FF.. *salto*
HapusTerima kasih tantangannya ya, Mbak Carra...
Keren gini, Mas! :)
BalasHapusawzieeek, terima kasih, mas aam. sarannya dong..
Hapushehehe, tulisannya bikin senyum-senyum :3
BalasHapusterima kasih, saya pun senyum-senyum: ternyata saya bisa bikin ff.. hehe
HapusMembaralah kata-kataku.
BalasHapusKeren mas.
hehe, terima kasih, mas ryan.. *salim*
Hapus