Sejak
kepergian Eros, kekasihnya. Mili benar-benar mengubah penampilannya. Yang
sangat mencolok adalah kebiasaan membiarkan rambut hitam panjangnya tergerai.
Sekarang, ia lebih suka mengenakan topi trucker
dengan custom typography di bagian
depan bertuliskan, SINGLE. O iya, rambut panjangnya pun kini tak pernah tampak.
Setahuku, rambutnya digelung sekenanya dan dipaksa berdesakan di dalam topi
berwarna hitam putih itu.
“Move on, Mil!”
Entah
sudah berapa kali kalimat klise itu menabuh gendang telinga Mili. Tapi
orang-orang tak pernah tahu, bagaimana selama ini, ia berjihad melawan kenangan
yang mengepungnya.
“Ayolah,
Mil. Dandan yang cantik, tunjukkan mahkotamu pada dunia. Jangan tutupi dengan
topi apalah-apalah itu!” protes teman-temannya.
Tiap
malam sebelum tidur, Mili selalu duduk di depan cermin. Memandang wajah cantiknya,
sendiri.
“Eros.
Sejak kepergianmu aku belajar banyak hal, semuanya perihal melupakanmu.”
“Eros.
Aku akan sangat berbahagia, jikalau engkau bersedia kembali di sampingku.
Sebentar saja. Cabut dan bawalah semua ingatan tentangmu yang terus tumbuh di
atas kepalaku…”
--- TAMAT ---
Meja Masoka/20 Juni 2016/10.30 WIB
Untuk Pesta Fiksi 04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar