Keringat
terus mengucur deras di tubuh Eross, meski berkali-kali ia usap dengan sapu
tangan kecilnya. Ruangan dengan
pendingin udara itu ternyata tak cukup untuk membuatnya tenang.
Sekali
lagi ia memeriksa. Menu makanan dan minuman spesial sudah siap, cincin yang
dipesan khusus untuk gadis pujaannya juga siap. Nah, hanya ini yang masih
kacau. Beberapa kata puitis yang ia rancang dari beberapa hari lalu, belum jua
ia hafal.
Ekor
mata Eross melirik arloji di tangan kanannya.
Tiba-tiba
ada yang menepuk bahunya dari belakang.
“Eross,
sudah lama nunggu?”
“Mili,”
Eross tersenyum.
"Kenalkan,
ini tunanganku."
Kaget,
Eross menenggak segelas minuman beserta cincin di dalamnya.
--- Tamat ---
Catatan:
1. FlashFiction ini diikutkan dalam #FFKasihTakSampai di akun @RedCarra
Wah, twistnya cukup lembut. Keren.
BalasHapus