Jumat, 05 Juni 2015

HABIS WAKTU









“Euroworld adalah dunia baru bagimu. Kau harus melupakan bumi..“

Kalimat itu terus berdengung. Hilir mudik dari telinga ke kepala ke hati, begitu terus.  Kepala Mili jadi berat, telinganya terus bergetar, dan hatinya berdebar lebih kencang daripada saat pertama jatuh cinta.

“Mas, hari ini aku ga masuk kerja.”

“Kenapa, Mil?”

Mili meletakkan sepiring nasi goreng pedas di meja makan. Tak lupa ia sajikan sebuah telor ceplok setengah matang dengan bagian kuningnya yang meleleh, kesukaan Eross, suaminya.

“Ga enak badan, Mas.”

“Kuantar ke dokter dulu, ya.”

“Ga usah, Mas. Paling kecapekan saja. Kemarin banyak laporan masuk ke mejaku.”

“Serius, ga usah ke dokter?”

“Iya, Mas. Nanti minum vitamin saja trus tidur. Nanti kan sehat lagi.”

Eross mengecup kening dan perut buncit Mili.

“Sarapan dulu, Mas.”

Eross melahap habis nasi goreng spesial pagi ini.

“Aku berangkat dulu, Komandan!” Eross berdiri tegap dalam balutan seragam kepolisian, memberi hormat pada Mili.

Mili tertawa, lalu membalas hormat, “siap, laksanakan!”

Mili mengantar Eross sampai pintu depan.

-----

Mili bergegas menuju gudang yang terletak di belakang rumah, lalu membongkar isi lemari di sudut ruangan.

Mili berjalan keluar gudang, sembari menyeret sesuatu.  Ia mendongak ke langit biru, samar-samar terlihat sebuah gapura emas di sana.

“Sudah waktunya. Maaf, Eross. Aku harus pergi...”

Mili memasang kedua sayap di punggungnya, lalu melesat.

-----

Sehari sebelumnya…

Beep Beep

“Halo, dengan Mili. Maaf ini siapa?”

“Apa kabar, Jendral Milanello?”

“Jendral Berlusconi!”

“Benar, Jendral. Saya ingin menyampaikan bahwa kontrak kerja anda di bumi habis. Dan mulai besok, anda ditugaskan di euroworld.  Konflik memanas di sana.”

“Tapi di bumi belum sepenuhnya damai, Jendral?”

“Sudahlah. Sampai akhir zaman, bumi akan seperti itu.”

“Suamiku? Kandunganku?”

“Tenang. Tim sudah menyiapkan pengganti, untuk suami anda lengkap dengan kandungannya.  Besok menjelang siang, gapura emas akan kami buka. Ingat, Jendral Milanello: Euroworld adalah dunia baru bagimu, kau harus melupakan bumi..”

Klik, hening.

--- Tamat ---


Catatan :

1.      FlashFiction ini diikutsertakan dalam Writing Prompt #79 di akun @MondayFF
2.      FlashFiction ini dikembangkan dari fiksimini:

DUNIA BARU. Euroworld adalah dunia baru bagiku. Aku harus melupakan bumi. (Yudith S Rondonuwu)

3.      Jumlah kata: 300.
4.      Gambar diambil dari sini

1 komentar:

  1. Tentang dunia Euroworld sendiri sepertinya nggak terlalu berperan dalam keseluruhan kisah, yah. :)

    BalasHapus