Hey Qays...
Kenapa engkau masih tertidur pulas di kamarku?
televisi berkoar, radio menyalak...
Bukankah Layla telah meninggalkan sebongkah matahari
untuk membangunkanmu...
Hey Qays...
Apakah bantal yang kau pakai basah?
hingga lelap benar tidurmu.
Bukankah Layla telah berkemas
setelah subuh tadi...
Hey Qays...
Sebentar, tunggu sebentar!
Kemana bekal-bekal yang kau bawa dan
kau taruh di sebelah televisi itu, Qays?
Kenapa engkau masih tertidur pulas di kamarku?
televisi berkoar, radio menyalak...
Bukankah Layla telah meninggalkan sebongkah matahari
untuk membangunkanmu...
Hey Qays...
Apakah bantal yang kau pakai basah?
hingga lelap benar tidurmu.
Bukankah Layla telah berkemas
setelah subuh tadi...
Hey Qays...
Sebentar, tunggu sebentar!
Kemana bekal-bekal yang kau bawa dan
kau taruh di sebelah televisi itu, Qays?
Kemana?
Ah Qays...
Engkau benar-benar menyedihkan...
Sudahlah Qays.
Tidur, tidurlah.
Televisi berkoar, radio menyalak...
Ah Qays...
Engkau benar-benar menyedihkan...
Sudahlah Qays.
Tidur, tidurlah.
Televisi berkoar, radio menyalak...
Kethut R. Purnama
Semarang, 17 Januari 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar