Selasa, 07 April 2015

PERJALANAN



Hap
Aku masuk ke dalam bus, bangku-bangku banyak yang sudah terisi, hanya beberapa saja yang masih kosong.  Aku berjejal, berebut jalan dengan tukang koran, penjual makanan minuman ringan, dan beberapa penumpang yang sama denganku, bersegera mendapatkan tempat duduk.  

Hap
Dengan tubuh cekingku, akhirnya aku berhasil menyempil di antara orang-orang dan mendapat satu tempat duduk, dekat jendela pula, perjalanan pulang kampung halaman akan makin menyenangkan. Aku bisa memuaskan pandangku.

Di sebelahku duduk seorang wanita, seumuran dengan ibuku kira-kira.

“Kasihan, wanita seumuran beliau masih bepergian naik bus, sendirian pula.”

“Mungkin menjenguk cucunya, seperti kebiasaan ibu. Walau kakak sudah berulang kali bilang, biar kami yang berkunjung ke rumah ibu..”

“Hmm, namanya juga orang tua.”

“Tapi, syukurlah. Ibu ini sudah dapat tempat duduk, kasihan kalau harus berdiri.”


Setelah membayar tiket, aku arahkan pandanganku ke luar jendela, menyaksikan rumah dan pepohonan yang berlarian.  Hawa sejuk AC lambat laun membuatku tertidur.

Sebuah tepukan di pundak membangunkanku.

“Maaf, Mas. Bisa minta tolong?” Kondektur bus tersenyum kecil.

“Kalau berkenan, tempat duduknya bisa buat ibu ini?” kondektur itu menunjuk seorang ibu muda, sedang hamil.

Aku mengucek mata, “Enak saja!”

Hawa sejuk AC tiba-tiba jadi tak terasa.

---tamat--- 



meja masoka/7 april 2015/13.45 wib

1 komentar: