Kamis, 26 Maret 2015

Balada Orang-Orang Kiri

Cinta telah menjadi sabda.
Tumbuh di reranting bahagia,
luruh di telaga air mata.

Demi segala yang purba,
cinta telah menyabda air mata,
dan tafsir-tafsirlah dengan segala
yang kau punya.

Jalan sunyi jalan lengang yang kau pilih
untuk sembunyi, di seberang jalan,
kudengar ‘aduh’ mengambang di kata-kata.

Gaduh dalam tubuhmu
diberkati anak-anak waktu
yang kau biarkan lari-mengikuti
langkah kaki kirimu.

Dalam kepala orang-orang kiri,
rumah sakit jiwa tegak berdiri;
penghuninya menjelma gema,
melahirkan kutu katakata.

Dan demi malam yang menyala kata,
skizofrenia menahan insomnia
sampai pagi
sampai mati.

Sebab apatah tak memerlu sudah;
semesta kata
semesta makna.

---

meja masoka/jepara, 2 oktober 2014
: untuk agung july

Tidak ada komentar:

Posting Komentar